menu melayang

31 May 2023

Mengapa Tempe Bongkrek Bisa Sebabkan Keracunan

Mengapa Tempe Bongkrek Bisa Sebabkan Keracunan

Mengapa Tempe Bongkrek Bisa Sebabkan Keracunan - Sempat melihat film Si Bedaya? Salah satu segmen film yang dinaikan dari roman Joget Desa Paruk buatan Ahmad Tohari itu menggambarkan permasalahan keracunan tempe bongkrek yang membunuh beberapa masyarakat. Kedua orangtua Srintil, sang figur penting pula berpulang sebab komsumsi tempe bongkrek bikinan mereka sendiri.

Tempe bongkrek memanglah santapan yang betul- betul terdapat. Olahan tempe ini kerap mengkonsumsi masyarakat wilayah Banyumas, Purbalingga, serta sekelilingnya. Tempe ini memanglah kerap menyebabkan keracunan massal, apalagi semenjak era Belanda. Cuma saja, dikala ini permasalahan keracunan tempe bongkrek tidak sempat terdengar lagi.

Sempat melihat film Si Bedaya? Salah satu segmen film yang dinaikan dari roman Joget Desa Paruk buatan Ahmad Tohari itu menggambarkan permasalahan keracunan tempe bongkrek yang membunuh beberapa masyarakat. Kedua orangtua Srintil, sang figur penting pula berpulang sebab komsumsi tempe bongkrek bikinan mereka sendiri.

Tempe bongkrek memanglah santapan yang betul- betul terdapat. Olahan tempe ini kerap mengkonsumsi masyarakat wilayah Banyumas, Purbalingga, serta sekelilingnya. Tempe ini memanglah kerap menyebabkan keracunan massal, apalagi semenjak era Belanda. Cuma saja, dikala ini permasalahan keracunan tempe bongkrek tidak sempat terdengar lagi.

Memahami Tempe Bongkrek


Unggahan Instagram akun@mytempe_id mengatakan jika tempe bongkrek diucap pula dengan julukan tempe bungkil. Materi santapan ini mempunyai warna kehitaman serta dibuat dari endapan kacang tanah yang dicampur aci ketela pohon.

Sedangkan itu, tempe bongkrek yang sepanjang ini menimbulkan keracunan terbuat dari bungkil( endapan) kelapa sisa penciptaan minyak kelapa. Bagi informasi riset yang diterbitkan Gedung Riset Kimia Semarang, bungkil difermentasi dengan fermen yang serupa dengan tempe kedelai, ialah Rhizopus.

Perkaranya, pada dikala cara peragian, tempe bongkrek tidak tidak sering terinfeksi kuman Burkholderia gladioli pathovar cocovenenans( pula diketahui dengan julukan Pseudomonas cocovenenans). Kuman ini dapat menciptakan asam bongkrek serta toxoflavin yang berbisa.

Pemicu Kematian Tiba- tiba Dampak Asam Bongkrek


Bagi informasi riset yang diterbitkan di Journal of Medical Toxicology( 2017), mengkonsumsi santapan yang memiliki asam bongkrek dapat menimbulkan muntah, berak air, penahanan kemih, sakit perut, serta keringat berlebih. Toksin asam bongkrek hendak melanda batin, ginjal, serta otak. Pada situasi terburuk, keracunan asam bongkrek dapat berakhir pada kematian.

Asam bongkrek bertugas dengan cara akumulatif. Toksin itu tidak gampang diinaktifkan ataupun didetoksifikasi ataupun diekskresi oleh badan.

Asam bongkrek hendak mengakibatkan kenaikan kandungan gula darah dampak aktivasi glikogen dari batin serta otot. Sehabis glikogen dalam otot serta batin habis, gula dalam darah pula habis dalam durasi pendek. Akhirnya, penderita keracunan tewas dalam durasi pendek.

Keracunan Asam Bongkrek Tidak Cuma Terjalin di Indonesia


Permasalahan keracunan massal dampak asam bongkrek tidak cuma terjalin di Indonesia. Permasalahan semacam pula terjalin di Cina.

Dikutip International Business Times( 20 atau 10 atau 2020), sempat terjalin permasalahan keracunan 9 orang dalam satu keluarga di Cina dampak asam bongkrek. Keracunan diakibatkan mengkonsumsi mi dari jagung yang telah terinfeksi asam bongkrek.

Riset kepada asam bongkrek awal kali dicoba oleh 2 periset Belanda, W. K Mertens serta A. Gram. van Veen pada tahun 1930- an. Duo periset dari Eijkman Institute of Jakarta ini menciptakan fakta kalau pemicu keracunan tempe bongkrek merupakan Burkholderia gladioli pathovar cocovenenans yang kerap ditemui pada tanah serta tumbuhan pangan.

Riwayat Mengkonsumsi Tempe Bongkrek di Tanah Air


Keracunan massal dampak tempe bongkrek awal kali terdaftar pada 1895. Para periset Belanda menulis keracunan massal yang terjalin di Jawa dikala itu diakibatkan oleh mengkonsumsi tempe bongkrek. Meski sedemikian itu, mereka tidak melaksanakan riset lebih jauh.

Pada dikala keracunan massal 1895, tempe bongkrek dikira selaku salah satu pangkal protein utama di pulau Jawa. Harga yang ekonomis membuat pengrajin tempe berhamburan.

Pada tahun 1930- an, penguasa Hindia Belanda hadapi darurat ekonomi. Untuk penuhi keinginan pangan, mulai banyak masyarakat yang membuat tempe bongkrek sendiri. Akhirnya, jumlah permasalahan keracunan tempe bongkrek meningkat. Paling tidak terdapat 10 sampai 12 permasalahan keracunan yang terjalin dalam satu tahun.

Pada 1969, pembuatan tempe bongkrek dari bungkil kelapa luang dilarang oleh penguasa. Tetapi, sedang banyak masyarakat yang memproduksi serta memasarkan tempe bongkrek.

Permasalahan keracunan tempe bongkrek terburuk terjalin pada 1988. Beberapa 37 masyarakat Lumbir, Banyumas meregang nyawa sehabis komsumsi tempe bongkrek.

Permasalahan keracunan tempe bongkrek yang terakhir terdengar terjalin pada 2003. Liputan6. com memberi tahu( 25 atau 9 atau 2003), 5 masyarakat dusun Kramat serta Sirau, Purbalingga, Jawa Tengah berpulang sehabis komsumsi tempe bongkrek. Sedangkan 70 orang yang lain berterus terang pusing serta mual sehabis memakan tempe bongkrek dari pangkal yang serupa.

Gimana supaya Tempe Bongkrek Tidak Berbisa?


Kunci dari tempe bongkrek yang nyaman disantap terdapat pada cara pembuatannya. Kandungan lemak yang besar pada endapan kelapa menciptakan jalinan gliserida yang besar. Inilah yang jadi alat perkembangan kuman penghasil toksin. Bungkil ataupun endapan kelapa wajib diperas hingga betul- betul kering buat merendahkan kandungan asam lemaknya.

Postingan Badan Ilmu Wawasan Indonesia pula membagikan sebagian anjuran buat memproduksi tempe bongkrek yang nyaman. Bungkil dapat ditambahkan garam dapur( NaCl) buat membatasi perkembangan kuman.

Akumulasi daun calincing( Oxalis sepium) yang bertabiat selaku pelamar asam bongkrek pula dapat dicoba. Cuma saja warna tempe yang diperoleh jadi kehijauan serta rasanya kira- kira asam.

Tetes antibiotik aureomycin serta terramycin pula dapat menghindari perkembangan kuman. Tetapi, rasa tempe yang diperoleh bisa jadi sedikit berbeada.

Tahap penangkalan yang dapat dicoba dari bagian pelanggan merupakan mengecek situasi tempe bongkrek saat sebelum membeli. Yakinkan tidak terdapat warna kekuningan yang menyelimuti dataran tempe. Asam bongkrek mengarah tidak bercorak, jadi susah buat mendeteksinya dengan sejenak penglihatan. Meski sedemikian itu, pelanggan dapat mengenali kehadiran toxoflavin melalui bercak- bercak ataupun susunan pipih bercorak kuning di dataran tempe.

Walaupun aroma tempe bongkrek lumayan runcing, yakinkan baunya tidak hingga menusuk hidung. Bila terdapat aroma busuk, hendaknya tidak butuh dibeli.

Artikel Pendukung Lainnya :

Blog Post

Related Post

Back to Top