7 Istilah Perkencanan di Sosial Media

7 Istilah Perkencanan di Sosial Media

7 Istilah Perkencanan di Sosial Media - Belum lama tutur toxic, gaslighting, serta red flag kerap dipakai di alat sosial. Umumnya, kondisi penggunaannya berhubungan dengan hal percintaan.

Sebutan berbicara Inggris semacam red flag banyak diadopsi oleh kalangan milenial serta gen Z yang memanglah lebih kerap terhampar konten- konten asing. Sesungguhnya, apa maksud perkata itu?

Selanjutnya ini sebagian sebutan perkencanan yang sering dipakai di alat sosial serta maksudnya. Mulai dari ghosting hingga rose- colored glasses.

1. Ghosting


Lewat tanya jawab dengan Stylist, Louise Troen, delegasi kepala negara International Alat and Communications di aplikasi kencan Bumble mengatakan ghosting selaku kelakuan lenyap tanpa alibi dikala terletak dalam tahap pendekatan ataupun telah berkomitmen.

Pelakon ghosting akan lenyap sedemikian itu saja bila mereka mau memberhentikan ikatan ataupun menghindar dari orang yang lagi dihampiri. Mereka tiba- tiba tidak dapat dihubungi ataupun justru memblokir semua akses komunikasi.

Tidak terdapat uraian, terlebih tutur berpamitan minta diri. Intinya, pelakon ghosting berat kaki runyam serta memilah berangkat dengan metode yang tidak fair.

2. Bread-Crumbing


Bread- crumbing merujuk pada bread crumb( cebis- cebisan roti) yang terencana dijatuhkan sedikit untuk sedikit buat menarik atensi bulan- bulanan. Semacam perihalnya sang ia yang terencana meninggalkan" jejak- jejak kecil" berbentuk atensi sekadarnya buat membuat seorang lalu berambisi.

Bread- crumbing lazim dicoba oleh seorang dikala telah kehabisan atensi pada seorang yang dihampiri, tetapi tidak mau kehabisan penggemar serta penyembahan free.

Bread- crumbing pula dapat dicoba oleh mantan ataupun gebetan yang memanglah kegemaran menebarkan pesona pada banyak orang.

3. Love Bombing


Love bombing merupakan siasat di mana seorang" membom" pendamping ataupun calon pendamping dengan atensi serta kasih cinta kelewatan dengan hasrat buat memalsukan.

Love bombing ialah wujud pelecehan intelektual serta penuh emosi yang dicoba seorang dengan cara terencana ataupun tidak terencana buat memalsukan pihak lain supaya mau menjalakan ikatan dengannya. Tiap orang bisa jadi hadapi love bombing dengan metode yang berlainan, namun wujud biasa sikap ini tercantum:

  1. Aplaus serta penyembahan berlebihan
  2. Sangat kerap melaporkan perasaan kepada pendamping ataupun calon pasangan
  3. Membagikan hadiah yang tidak butuh ataupun tidak di idamkan dengan cara kelewatan.
  4. Ngotot membahas era depan bersama di tahap ikatan yang sedang sangat dini

" Pada awal mulanya, Kamu bisa jadi merasa nyaman, aman, serta terpukau sebab aksi itu tingkatkan yakin diri serta membuat Kamu merasa berarti dan di idamkan," tutur psikolog Alaina Tiani, PhD, pada Cleveland Clinic." Tetapi, tujuan penting pelakon love bombing bukan cuma mencari cinta, melainkan buat memperoleh kontrol atas orang lain. Bersamaan durasi, aksi itu ialah usaha buat memalsukan Kamu serta membuat Kamu merasa berutang dan tergantung pada mereka."

4. Cat-fishing


Terdapat yang menyebutnya cat- fishing, terdapat pula yang memakai sebutan kitten- fishing. Ini merupakan lagak banyak orang yang memakai gambar hasil editan kelewatan apalagi mencomot gambar serta bukti diri orang lain serta memakainya di jejaring sosial ataupun aplikasi kencan.

Cat- fishing dicoba supaya seorang nampak menarik untuk rival tipe yang ditemui di jejaring sosial ataupun aplikasi kencan. Tujuan kuncinya merupakan mengait pendamping.

Cat- fishing pula kerap dicoba dalam pembohongan online. Tidak sedikit wanita ataupun laki- laki memikat yang fotonya dicuri buat cat- fishing, kemudian dipakai buat memeras ataupun memohon duit.

5. Red Flag


Bagi Merriam- Webster, red flag yang dengan cara literal berarti" bendera merah" merupakan" suatu tanda ataupun ciri peringatan". Dapat disimpulkan, red flag merupakan suatu yang membuktikan permasalahan, ancaman, ataupun Tidak normal.

Pada masa internet ini, red flag lebih banyak dipakai dalam kondisi ikatan antarmanusia. Red flag sering dimaksud selaku sikap ataupun karakter seorang yang dikira akan memunculkan permasalahan dalam ikatan asmaranya di era depan.

Psikiater serta pengarang Transitions: How Women Embrace Change and Celebrate Life, Abigail Brenner, Meter. D. mengatakan red flag dalam ikatan selaku petunjuk kalau suatu dalam diri pendamping ataupun orang yang digemari berpotensi memunculkan permasalahan di era depan.

Dikutip Psychology Today( 29 atau 7 atau 2014), Abigail Brenner mengatakan 10 sikap selanjutnya selaku red flag dalam ikatan.

  1. Minimnya komunikasi
  2. Tidak bertanggung jawab, tidak berusia, serta tidak bisa diprediksi
  3. Minimnya kepercayaan
  4. Keluarga serta sahabat dekat tidak menggemari pasangan
  5. Senang mengatur pendamping.
  6. Merasa tidak nyaman kelewatan dalam hubungan
  7. Era kemudian yang suram ataupun misterius
  8. Hubungan- hubungannya tidak sempat berakhir baik- baik
  9. Menjalakan ikatan sebab mau" merasa diperlukan" orang lain.
  10. Mempunyai sikap abusive( sering melaksanakan kekerasan raga ataupun kejiwaan)

6. Toxic


Bagi postingan WebMD, seorang yang toxic( berbisa) merupakan siapa juga yang perilakunya menimbulkan perihal kurang baik ataupun kecemasan dalam hidup orang lain. Orang semacam ini kerap melakukan tidak mengasyikkan melukai orang lain.

Pada banyak permasalahan, banyak orang yang toxic bersikap begitu dengan cara terencana ataupun tidak terencana sebab mereka lagi mengalami tekanan pikiran serta guncangan. Sikap ini tidak dapat dimaklumi, sebab pada dasarnya toxic tidak dikira selaku kendala kebatinan. Tetapi, bukan tidak bisa jadi bila terdapat permasalahan psikologis yang melandasi sikap toxic seorang.

Bagi Manhattan Medical Arts, identitas orang toxic merupakan:

  1. Manipulatif
  2. Senang menghakimi
  3. Tidak sempat memohon maaf
  4. Bergaya- gaya serta agresif
  5. Tidak tidak berubah- ubah dalam berbicara ataupun bertindak

7. Rose-Colored Glasses


Mendekati dengan pernyataan" cinta itu tunanetra", rose- colored glasses( kacamata bercorak merah belia) merujuk pada kecondongan buat memandang bagian bagus pendamping ataupun orang yang digemari saja. Anggapannya, semacam memandang pendamping dari balik kacamata berlensa merah duwet. Seluruh nampak bagus serta manis.

Memandang orang yang digemari lewat rose- colored glasses umumnya dicoba pada langkah dini ikatan. Bagi riset yang diterbitkan di Psychological Science, sikap ini dapat diakibatkan oleh pembebasan hormon oksitosin.

Sesungguhnya, memandang pendamping dari balik rose- colored glasses ataupun fokus pada nilai- nilai positif pendamping amat dianjurkan. Tetapi, tidak tidak sering sikap ini pula membuat seorang melalaikan red flag yang nampak di depan mata.

Seperti itu sebagian sebutan perkencanan di masa digital yang kerap timbul di alat sosial.

Artikel Pendukung Lainnya :

LihatTutupKomentar