Presiden Ketahuan Kencing di Semak-Semak Istana Negara

Presiden Ketahuan Kencing di Semak-Semak Istana Negara

Presiden Ketahuan Kencing di Semak-Semak Istana Negara - Di Istana Merdeka kamar mandi serta wc telah tentu bersih serta aman. Tetapi mengapa presiden malah buang air kecil di semak- semak?

Banyak cerita unik serta lucu di Istana dikala Presiden Soekarno tinggal di Istana. Salah satunya merupakan semak- semak di Istana Merdeka yang jadi’ wc darurat’.

Peristiwa ini terjalin dekat tahun 1964. Guntur Soekarno lagi santai duduk sembari minum kopi di beranda Istana. Spot kesukaan keluarga Bung Karno buat bersantai sebab dapat memandang halaman serta kolam istana. Di situ pula terdapat semak- semak yang sangat lebat sehingga tidak dapat nampak jelas.

Guntur seketika memandang bapaknya menuruni tangga di balik Istana Merdeka. Langsung mengarah semak- semak tersebut.

Awal mulanya Guntur tidak curiga. Ia tahu betul Bung Karno merupakan pecinta tumbuhan. Dia kerap memperlihatkan koleksi tumbuhan di Istana pada tamu- tamu negeri. Bisa jadi dikala itu BK cuma mau melihat- lihat saja.

Demikian diceritakan Guntur dalam novel Bung Karno, Bapakku Kawanku Guruku yang terbit tahun 1977.

Bolak- Balik ke Semak- Semak


Satu jam setelah itu, Presiden Sukarno setelah itu kembali lagi ke semak- semak ini. Guntur juga mulai heran.

" Eh, mengapa nih ayah mondar- mandir ke dalam semak?" pikirnya.

Panorama alam seragam berulang kali terjalin. Apalagi sempat Bung Karno nampak terburu- buru menuruni tangga serta kembali mengarah semak- semak itu.

Guntur yang juga sangat penasaran bertanya pada Pak Adung, si pengurus Istana. Apa yang dicoba oleh Bung Karno di semak- semak itu. Jawabannya malah membuat tertawa.

" Barangkali ingin amati tawon yang terdapat di sana Mas. jika tidak salah dahulu di sana terdapat tawonnya," kata Pak Adung.

" Wah, mana bisa jadi. Masa presiden cari lebah," Guntur juga tertawa.

Pengakuan Bung Karno


Aksi Bung Karno bolak- balik ke semak- semak itu terus bersinambung. Guntur yang penasaran juga memutuskan bertanya pada bapaknya.

Awal mulanya Presiden Sukarno tidak ingin berikan ketahui. Tetapi sehabis didesak kesimpulannya dia tertawa terbahak- bahak.

" Kau ingin ketahui? Saya berkemih di sana," bebernya sembari tertawa.

Jawaban itu sangat membuat terkejut Guntur. Tetapi kesimpulannya ia mengerti mengapa Bung Karno memilah semak- semak daripada wc Istana. Jarak antara beranda ke sebagian wc antara 50 m hingga 70 m. Sedangkan semak- semak dekat tangga, lumayan 5 m saja.

Lucunya lagi, Guntur setelah itu menemukan berita dari adiknya Megawati, wc istimewa itu tadi saat ini tidak cuma digunakan oleh Bung Karno saja, tetapi pula para tamu negeri serta dubes- dubes asing!
LihatTutupKomentar