Indonesia Beli Jet Tempur di Cekoslovakia

Indonesia Beli Jet Tempur di Cekoslovakia

Indonesia Beli Jet Tempur di Cekoslovakia - Angkatan Udara Republik Indonesia atau yang bisa di singkat AURI membangun kekuatan besar untuk menghadapi Belanda di Irian Barat. Mereka mengirimkan delegasi untuk belanja persenjataan dari Blok Timur.

Indonesia juga sempat mengincar jet tempur versi latih MiG-15 dari Cekoslovakia. Pesawat ini terbukti jadi lawan tangguh F-86 milik negara-negara NATO di dalam perang Korea.

Atase udara Republik Indonesia di Kairo waktu itu Mayor Boediardjo yang ditugaskan mengadakan pembelian senjata dengan Polandia dan Cekoslovakia pada tahun 1958.

Misi itu di bilang sukses. Indonesia juga mendapat pesawat pengebom IL-28, dan helikopter Mi-4. Pada tahun 1959, RI mendapat jet tempur seri paling baru MiG-17 yang merupakan pengembangan dari MiG-15.

Di balik misi yang sukses, di dalam perundingan rupanya ada perihal unik. Boediardjo mengaku diakui tidak cukup bonafide oleh delegasi Cekoslovakia.

"Sampai-sampai mereka di dalam peluang tidak formal bertanya usia saya," kata Boediardjo.

Hal ini dikisahkan di dalam biografinya: Siapa Sudi Saya Dongengi yang diterbitkan Pustaka cahaya Harapan tahun 1996.

Mayor Hadapi Jenderal


Dalam perundingan, Boediardjo kudu menghadapi para perwira AU Cekoslovakia yang berpangkat jenderal atau marsekal. Usia mereka umumnya sudah di atas 50 tahun.

Sedangkan saat itu usia Boediardjo masih kurang lebih 37 tahun, pangkatnya pun baru mayor udara. Sangat jauh sekali dari lawan rundingnya.

Baru beberapa saat sesudah itu pangkatnya dinaikkan jadi Letnan Kolonel. Pak Boed mengira barangkali gara-gara pengalamannya kudu menghadapi jenderal.

Kata Boediardjo, Kairo dengan sengaja dijadikan jembatan oleh pemerintah Indonesia untuk melobi negara-negara Blok Timur. Mesir saat itu adalah kawan baik sejati Indonesia.

Indonesia berpaling ke Blok Timur gara-gara sikap Amerika Serikat yang tambah menolong pemberontakan PRRI/Permesta. Sementara RI sangat membutuhkan senjata-senjata paling baru untuk merebut Irian Barat dari Belanda.

MiG-17F dari Polandia


Misi Boediardjo yang sukses juga adalah belanja MiG-17F dari Polandia. Pesawat itu dikatakan sangat canggih terhadap masanya.

MiG-17F adalah pesawat sergap dari malam hari yang pantau dengan radar, kata Boediardjo.

Pilot Indonesia baru pertama kali terbang dengan radar canggih macam itu. Selain pembelian pesawat tempur, digagas pula program Cakra yakni pelatihan pilot-pilot dan teknisi TNI AU ke Eropa Timur.

Semua persiapan itu menjadikan Indonesia negara terkuat di Asia Tenggara terhadap era 1960an.
LihatTutupKomentar